CLICK HERE FOR BLOGGER TEMPLATES AND MYSPACE LAYOUTS »

Selasa, 27 Januari 2009

what if lyric *mocca*

What if I give you my smile?
Are you gonna stay for a while?
What if I put you in my dreams tonight?
Are you gonna stay until it's bright?

What if I give you my story?
Are you gonna listen to me?
What if I give you my heart?
Are we never gonna be apart?

Come on baby try harder
Come on baby light my fire
Come on baby be mine
'Cause you're the one I wanted to be

What if I do ignore you
Will you just walk away and cry?
What if I did disappoint you?
Are you gonna say goodbye?

Come on baby try harder
Come on baby light my fire
Come on baby be mine
'Cause you're the one I wanted to be

What if I try to catch flying snitch?
Are you gonna come with me?
What if I give you my song?
Are we gonna sing along?

Come on baby try harder
Come on baby light my fire
Come on baby be mine
'Cause you're the one I wanted to be

What if you leave me right here?
I'm right here and waiting for you

the best thing lyric

Intro : D E C#m F#m
Bm E A

A C#
I’ve got the best thing
D
in the world
B E
Coz’ I got you in my heart
C# F#m
And this screw little world
Bm E
Let’s hold hand together
C#m F#
We can share forever
Bm
Maybe someday the sky
E
will be coloured with our love

A G#m F#m E
papap..papa...
A G#m F#m E
papap..papa...

A C# D
I wake up in the morning
B E
Feeling emptyness in my heart
C# F#m
This pain is just too real
Bm E
I dream about you,
C#m F#
with someone else
Bm
Please say that you love me
E
That we’ll never be apart

D
You have to promise
E
That you will be faithfull
C#m
And there will be lots
F#
and lots of love

Bm
It is the thing
E
that really matters
A
in this world

Int/ending : A G#m F#m E

mocca band

BANDUNG – Nama grup musik Mocca asal bumi parahyangan Bandung ini memang belum setenar grup musik Slank atau Gigi. Namun, tidak berarti grup musik ini kalah hebatnya dengan kedua kelompok musik tersebut. Yang membedakan barangkali hanyalah jam terbang. Slank dan Gigi lebih awal muncul sementara Mocca baru lahir sekitar bulan Juli 2001.

Walaupun masih terbilang baru, kiprah Mocca dalam dunia musik tanah air sudah harus diperhitungkan. Itu karena Mocca merupakan satu kesatuan, dari alat musik hingga lagu yang mereka ciptakan sendiri. Mereka memang telah berkomitmen bahwa sebuah karya musik bisa dikatakan lengkap bila corak dan warna musik tersebut tidak menjiplak musik orang lain. Buah karya sendiri jauh lebih baik dan bisa menegaskan kekhasan serta eksistensi kelompok ini.
”Kami berangkat dari hobi, kemudian hobi tersebut kami kembangkan. Masing-masing mengambil bagian yang sesuai dengan talenta yang dimiliki. Kesempatan untuk unjuk diri datang di malam inagurasi mahasiswa baru, 8 November 2001, sekaligus sebagai malam pertama kami manggung,” jelas Jenny, PR Mocca Band, kepada SH pekan lalu di markasnya Jl. Setia Budi Bandung.

Indie Label
Kemunculan Mocca tidak lepas dari perjuangan Riko Prayitno (gitar) dan Arina Ephipania (vokal dan flute). Permainan musik keduanya membuat kaget sesama rekan mahasiswa sekampus. Sebab, hanya dengan dua personel yang dirajut dua alat musik, yaitu gitar dan flute, mereka bisa membuat rekan-rekannya terpesona.
Satu per satu lagu mereka bawakan dalam setiap kesempatan dan akhirnya mendorong rekan-rekannya untuk mengikuti jejaknya. Namun, barangkali karena kurang sesuai dengan napas anak muda, penikmat karya pasangan ini memudar, meski keduanya sempat menciptakan lagu berjudul ”My Diary”.
Di tengah lesunya denyut peminat Mocca, dua anak muda ini tetap terus berjuang dengan mencipta lagu demi lagu, masih dalam format akuistik yang terdiri dari ramuan gitar, vokal dan flute. Akhinya pada tahun 1999, Riko dan Arina menggandeng Achmad Pratama (bas), Indra Massad (dram) untuk mendukungnya demi terwujudnya sebuah format band.
Mengapa mesti pilih nama ”Mocca”? Kata Jenny, yang menyitir alasan Riko adalah hanya ingin mudah atau gampang diingat dan dikenal oleh siapa pun.
”Mocca, sangat singkat, mudah diingat dan dapat dilafalkan dalam bahas Inggris maupun Indonesia. Yang perlu digarisbawahi, kendati tahun 1999 itu, Mocca sudah muncul dengan dua personel (Rico dan Arina), tetapi secara formalnya nama Mocca itu mulai diperkenalkan pada tahun 2001,” kata Jenny.
Masih terbayang pada bulan Juli 2001 dalam acara flower pop, kala itu mereka belum memiliki album sendiri, baru sebatas ikut album kompilasi. ”Namun, justru itulah kenangan yang paling berkesan. Dalam perasaan kami, itu benar-benar sebuah konser besar sebab merupakan perpaduan antara panggung, akustik dan penonton yang sangat apresiatif,” lanjut Jenny.
Keunikan yang juga melekat pada Mocca sejak kelahirannya adalah lagu-lagu berlirik bahasa Inggris. Ada catatan kecil tentang obsesi Mocca yang tak ingin besar hanya di kandang sendiri, melainkan bisa go international. Itulah alasan mengapa Mocca tetap bertahan dengan mengutamakan ”lirik prosodi” yaitu penyesuaian antara lirik dan nada yang dimainkan.
Kualitas bermusik yang dimiliki Mocca tak membuat kelompok ini berangan-angan untuk bernaung di salah satu label rekaman besar. Untuk mewujudkan idealisme, mereka memilih untuk merekam lagu-lagu pada indie label. Namun, kebetulan sekali, Fast Forward Record yang menaungi Mocca memiliki akses untuk merilis album Mocca di Prancis. Sebab, selama ini, Fast Forward Record juga memasarkan album-album indie dari Swedia dan Prancis. Kerja sama yang berimbal balik ini membuka peluang Mocca untuk mewujudkan obsesi mereka untuk go international.

Buku Harian
Dalam album ”My Diary”—diambil dari lagu yang menjadi unggulan, terangkum 13 lagu yang seluruhnya diciptakan para personel Mocca. Layaknya sebuah buku harian, album ini bercerita tentang kehidupan cinta sehari-hari. Tokohnya seorang gadis yang memiliki seorang pengagum rahasia. Awalnya, sang gadis tidak membalas cinta sang pengagum. Namun, lama-kelamaan cinta tersebut tumbuh pula di hatinya. Hanya saja, sang pria yang didambanya menjadi kekasih itu malah bersikap angin-anginan.
Maka, mereka mengalunkan lagu-lagu berjudul ”Once upon a time”, ”Secret Admirer”, ”Twist Me Around”, ”What If”, Me & My Boyfriend”, ”Telephone”, ”Dream”, ”When the Moonlight Shines”, ”And Rain will Fall”, ”Life Keeps on Turning”, ”What If” (versi akustik), ”Me & My Boyfriend” (versi akustik), dan ”Goodnight Song”.
Waktulah yang akhirnya mengantarkan Mocca terus beranjak dewasa. Kedewasaan mereka diuji oleh makin banyaknya peluang untuk pentas di dalam dan luar kota Bandung. Dalam waktu dekat, Mocca akan mengawali tournya ke kota-kota besar di Indonesia, dimulai dari Jakarta. Selamat menikmati rasa ”Mocca” yang enak.
(SH/antonius sp)

Minggu, 19 Oktober 2008

Konsumsi Sayuran Tingkatkan Kekebalan Tubuh


BERTAHUN-tahun diketahui manfaat sayuran bagi kesehatan. Namun para ahli kimia pangan tetap dibuat penasaran mengenai misteri di balik manfaat sayuran. Pengungkapan misteri di balik sayur-mayur beberapa tahun akhir ini memang banyak menjadi perhatian para peneliti. Fenomena-fenomena unik yang berkembang saat ini, misalnya berkait dengan cara penyembuhan penyakit yang diistilahkan dengan ”herbal healing”.
Gerakan kembali ke alam menjadi alah satu faktor pendorong konsumsi tumbuh-tumbuhan dan sayuran sebagai sarana menuju hidup sehat dan berumur panjang. Kondisi ini secara tidak langsung menumbuhkan masyarakat baru yaitu pengkonsumsi tumbuhan dan sayuran.
Agar dapat memanfaatkan berbagai jenis sayuran secara optimal dibutuhkan penelitian dalam waktu panjang. Para peneliti di Jepang tampaknya sudah menangkap prospek bisnis dari manfaat sayuran. Sehingga banyak para peneliti di bidang kimia alam menaruh perhatian pada berbagai jenis sayuran serta bahan bumbu yang terdapat dan banyak dikonsumsi oleh masyarakat dikawasan Asia, karena di samping keragamannya tinggi, sayuran Asia mempunyai sifat spesifik untuk daerah tropis.

Kekebalan Tubuh
Penelitian yang dilakukan tim peneliti Jepang di bawah pimpinan Masatoshi Yamazaki menemukan fenomena baru dari observasi terhadap 14 jenis sayuran. Empat belas sayuran yang diteliti adalah jenis sayuran yang dikonsumsi oleh masyarakat umum sehari-hari. Penelitian mengindikasikan adanya semacam senyawa yang mempunyai sifat menstimulasi tubuh memproduksi senyawa, yang diistilahkan dengan TNF (Tumor Necrosis Factor). TNF adalah senyawa aktif dalam tubuh yang dapat berfungsi untuk meluruhkan sel-sel tumor.
Nilai lebih dari senyawa yang terkandung di dalam sayuran itu di samping mempunyai sifat seperti TNF, mempunyai kemampuan pula menstimulasi daya tahan tubuh atau kekebalan tubuh yang diistilahkan dengan immunopotentiator. Dari 14 jenis sayuran ini, empat jenis di antaranya yaitu seperti kol, wortel, bayam, dan buncis ternyata mempunyai potensi tinggi untuk menginduksi tumbuhnya faktor kekebalan di dalam tubuh.
Hasil uji yang dilakukan terhadap sifat immunopotentiator ini, sayuran seperti wortel, kubis, dan bayam mempunyai aktivitas stimulan yang kuat sepadan dengan interferon dan OK-432 serum. Kedua senyawa ini, interferon dan OK-432 serum, adalah senyawa yang secara luas sudah digunakan di rumah-rumah sakit untuk menstimulasi sistem kekebalan tubuh pada pasien yang umumnya terjangkit kanker.
Percobaan yang dilakukan pada hewan percobaan yang mendapat suntikan ekstrak sayuran menunjukkan TNF yang dihasilkan mencapai 1000 U/ml, dua kali lipat dari yang dihasilkan dengan perlakuan interferon atau OK-432 yang hanya mencapai 500 U/ml. Namun demikian tidak berarti bahwa semakin banyak makan ekstrak sayuran maka TNF yang diproduksi didalam tubuh akan bertambah tinggi.
Ternyata ada ambang batas maksimal untuk tiap jenis sayuran yang memiliki pengaruh terhadap produksi TNF di dalam tubuh, walaupun dosis ekstrak sayuran yang dikonsumsi sama. Misalnya, ekstrak bayam dan kol yang disuntikkan ke dalam tubuh tikus percobaan sampai di atas dosis 13ul/hewan, justru produksi TNF menjadi turun. Berbeda dengan wortel atau buncis yang di atas dosis tersebut masih menunjukkan kenaikan dari produksi TNF.
Dengan demikian, kalau kita akan memanfaatkan khasiat sayuran, tentunya juga harus cukup selektif. Artinya selektif dalam memilih sayuran yang mempunyai pengaruh stimulator pembentukan TNF tinggi, tapi cukup aman bagi yang mengonsumsi. Kadang kala ada orang yang tidak dapat makan sayuran berserat tinggi, atau mengandung kadar kristal oxalat tinggi, seperti bayam atau kangkung.
Fenomena khasiat sayuran terhadap sistem kekebalan tubuh memang unik. Tapi yang lebih menarik adalah bagaimana mekanismenya yang terjadi di dalam tubuh. Sistem kekebalan dalam tubuh umumnya ditunjukkan adanya mekanisme pertahanan oleh darah putih atau disebut leukosite. Misalnya, seseorang yang menderita infeksi oleh bakteri, atau setelah terapi kimia atau penyinaran, biasanya jumlah sel leukosite ini akan meningkat karena fungsi dari immunopotentiator dan fungsi immunomodulator yang bekerja lebih spesifik akan ditunjukkan dengan meningkatnya jumlah leukosite jenis neutrophil.
Ekstrak sayuran ternyata mempunyai substansi yang mampu aktif sebagai immunopotentiator dan immunomodulator. Hasil percobaan dengan menyuntikkan ekstrak sayuran secara intraperitoneal atau di bawah kulit dengan separuh dosis efektif ED50 pada hewan percobaan, menunjukkan adanya akumulasi dari neutrophil tersebut.
Dengan demikian jika kita makan sayuran, dan kebetulan jumlah sayuran yang kita makan dapat menghasilkan dosis minimal yang dapat mengaktivasi pembentukan neutrophil, maka secara tidak langsung sistem kekebalan sudah terbentuk dalam tubuh kita. Ide ini ternyata cocok dengan penelitian data epidemiologi, yakni komunitas masyarakat yang dominan mengonsumsi sayuran ternyata mempunyi tingkat bahaya kematian yang lebih rendah dari komunitas masyarakat yang tidak mengonsumsi sayuran.

blog baru

akhirnya blog ini dibuat juga.. thanx bwt susi yg udh ngajarin..